latest articles

Senin, 14 Juli 2014

Menyetel Katup

Engine standar dengan lifter mekanik masih membutuhkan penyetelan katup dan tujuan penyetelan katup adalah :
pertama untuk menjamin efisieni pemasukan campuran bahan bakar dengan udara kedalam silinder untuk dikompresikan untuk pembakaran untuk memperoleh power yang diharapkan.
kedua untuk menjamin efiiensi gas bakar untuk keluar dari dalam silinder ke udara bebas melalui exhaust manifol.
ketiga untuk menjamin kondisi pemasukan dan pengeluaran pada setiap silinder mendekati sama.
Kesalahan dalam penyetelan katup dapat dikelompokkan seperti berikut:
1. setelan katup terlalu rapat akan mengakibatkan katup membuka lebih awal, hal ini mengakibatkan tekanan kompresi rendah dan kehilangan tenaga.
2. Stelan katup terlalu renggang, dapat mengakibatkan katup membuka terlambat, hal ini akan mengakibatkan kuantitas pemasukan dan pembuangan rendah.
3. Stelan katup antar silinder tidak sama maka pemasukkan dan pembuangan tidak sama, hal ini dapat mengakibatkan engine hanting, karena power antar slinder berbeda sehingga engine bergetar dan suara katup irreguler.
Celah katup dapat disetel antara tip rocker arms dengan tip batang katup atau rocker arms dengan bumbungan cam, adakalanya penyetelan katup dilakukan dengan shim plate.
Read more

Minggu, 13 Juli 2014

Plat Kopling

Plat Kopling
1. Jenis Kanvas Kopling
1.1 . Kanvas Asbes
Bahan kanvas : Paduan asbes dengan logam
Tuntutan / persyaratan :
• Tahan terhadap panas
• Dapat menyerap panas
• Tahan terhadap gesekan
Penggunaan : Kendaraan pada umumnya yang bertugas ringan dan sedang
Alur – alur kanvas berguna :
• Menampung kotoran debu yang terdapat pada roda gaya dan plat tekan
• Sebagai ventilator
Bahan: Paduan keramik dan logam
Tuntutan / persyaratan :
• Tahan terhadap panas yang tinggi
• Tahan terhadap gesekan yang tinggi
Penggunaan : Kendaraan bertugas berat
Contoh : Traktor (Boldozer)
Catatan : • Jarang digunakan
• Harganya mahal
2. Piringan Kopling ( Disc Plate )
2.1. Pegas Piringan Kopling
Pada piringan kopling terdapat 2 macam pegas
2.1.1. Pegas radial

Pada piringan kopling Tuntutan / persyaratan :
• Mampu menerima gaya lingkaran
• Mampu memegas dengan baik
• Elastisitas harus tinggi (untuk bahan karet)
Kegunaan : Meredam getaran/kejutan saat kopling mulai terhubung sehingga kopling dapat terhubung dengan lembut
Pemasangan : Diantara plat yang duduk pada poros dan plat Pemegang kanvas.
2.1.2. Pegas aksial
Pegas aksial adalah pegas pada piringan kopling
Konstruksi : A = Plat bentuk E
B = Plat bentuk W
Tuntutan/persyaratan : Mampu memegas di antara kedua kanvas yang di keling
Kegunaan : Untuk meneruskan tekanan plat penekan terhadap kedua plat secara perlahan-lahan sehingga kopling dapat terhubung dengan lembut
Penggunaan: Pada kendaraan kendaraan-kendaraan penumpang, Sedan, dan lain – lain
3. Paku Keling
Kegunaan :
• Mengklem antara plat piringan kopling dengan pegas aksial
• Memegang antara kanvas kopling dan plat dengan pegas aksial
Read more

Rem Tangan

Macam – Macam Lengan Pengoperasian
Lengan ditempatkan di samping atau di antara kursi
Lengan batang tarik
• Tarik batang tarik untuk mengoperasikan rem tangan
• Putar untuk melepas
Lengan pedal
• Tekan pedal untuk mengoperasikan rem tangan
• Tarik “knop” untuk melepas
Nama – nama bagian :
1. Lengan tangan
2. Batang tarik
3. Mur penyetel
4. Penyeimbang
5. Kabel rem

Macam – Maca
m Pelaksanaan Pegereman Rem Tangan
Konstruksi
• Lengan rem tangan terpasang pada poros luncur di atas sepatu rem
• Batang dorong terpasang di antara lengan dengan sepatu rem II
Cara kerja :
• Lengan rem tangan ditarik oleh kabel secara manual
• Batang dorong menekan sepatu rem II dan mengangkat sepatu rem I untuk bersama – sama menekan tromol
Penggunaan :
• Mobil kijang
• Hampir semua kendaraan
Penyetelan Automatis Pada Rem Tangan
Rem tangan pada tromol sering dipakai untuk :
menyetel rem secara automatis
Konstruksi pada bagian – bagian khusus
1. Lengan penyetel
2. Plat penyetel
3. Pegas tarik
4. Baut penghubung ( batang dorong )
Bagian – bagian baut penghubung dan roda gigi penyetel
Gerakkan angkat plat penyetel 2 karena didorong oleh lengan penyetel 1 dan dikembalikan lagi oleh pegas tarik 3
Saat celah kanvas besar
• Saat mengoperasikan rem tangan plat penyetel naik pada roda gigi penyetel
• Bila langkahnya cukup besar, plat penyetel bisa naik satu gigi lagi
• Saat melepas rem tangan plat penyetel memutarkan roda gigi penyetel
• Putaran roda gigi penyetel akan memanjangkan baut penghubung dan mengurangi gerak bebas antara kanvas dan tromol
Saat celah kanvas sesuai
• Bila dilakukan pengoperasian rem tangan lagi, plat penyetel tidak bisa naik satu gigi lagi
Jadi tidak meyetel lagi
Rem Tangan Pada Cakram
Jenis kaliper luncur
• Di belakang torak ada eksenter
• Bila rem tangan ditarik, eksenter menekan torak cakram
Jenis penjepjit sendiri
• Pada kaliper dilengkapi dengan unit penjepit atau tang
• Unit penjepit digerakkan secara manual oleh kabel rem tangan untuk menjepit cakram
• Biasanya dipasang pada aksel belakang
Jenis tromol pada cakram
• Cara kerjanya seperti rem tromol
• Digerakkan oleh kabel rem tangan
Catatan :
Semua sistem rem tangan pada rem cakram tidak diperoleh gaya pengereman yang besar
Rem Tangan Pada Transmisi
Konstruksi
Ada dua macam konstruksi
1. Kanvas rem di dalam ( seperti rem tromol biasa )
2. Kanvas rem di luar
Cara kerja kanvas rem di luar ( lihat gambar )
• Mekanisme lengan menekan kanvas di atas tromol
• Lengan rem tangan ditarik dengan melalui tuas kanvas rem, maka kanvas menjepit tromol rem.
Read more

Sistem Pemanas Mula

Pada waktu start, kerugian tekanan kompresi diatas torak sangat besar. Saat start dingin keadaan tersebut tidak menguntungkan karena temperatur pembakaran tidak tercapai. Hal ini disebabkan torak, blok motor dan bagian motor lainnya yang masih dingin menyerap panas hasil kompresi yang belum sempurna itu.
Agar temperatur pembakaran bisa tercapai maka diperlukan panas tambahan, yaitu dengan menggunakan pemanas mula / glow plug
Pada motor Diesel injeksi tidak langsung (kamar depan dan kamar pusar) digunakan busi pijar, sedangkan pada motor Diesel injeksi langsung digunakan kawat pemanas atau penyala yang dipasang pada saluran isap.
Sistem pemanas mula 1 hanya membahas sistem pemanas mula pada motor diesel injeksi tidak langsung.
Motor Diesel dengan kamar depan
• Tanpa pemanas mula motor dapat distart pada temperatur 50oC
• Temperatur yang tinggi ini disebabkan bidang permukaan kamar depan luas
Motor Diesel dengan kamar pusar
• Tanpa pemanas mula motor dapat distart pada temperatur 20oC
• Hal ini mungkin, karena bidang permukaan kamar pusar tidak begitu luas.
• Dipasang dalam rangkaian paralel
• Tegangan kerja yang seiring digunakan 9,5V, 10,5V, 18V dan 22,5V dengan daya antara 110W – 120W
• Permukaan batang pemanas luas, memungkinkan waktu untuk memanaskan udara dalam ruang bakar menjadi lebih cepat.
• Untuk busi pijar tipe super RSK waktu pemanasan hanya 4 – 10 detik dan temperatur yang dicapai 750oC – 1000oC.
• Tahan terhadap goncangan dan tekanan yang tinggi (beban mekanis).
• Apabila salah satu busi putus, motor masih bisa distarter dan dihidupkan.

Busi pijar kawat
• Dipasang dalam rangkaian seri
• Tegangan kerja tergantung dari jumlah silinder biasanya 0,9V, 1,2V atau 1,7V dengan daya 60 – 70 W
• Waktu pemanasan 15 – 20 detik dan temperatur yang dapat dicapai 800oC – 900oC
• Kurang tahan terhadap goncangan dan tekanan yang tinggi sehingga jenis busi pijar ini jarang digunakan
• Apabila salah satu busi pijar putus, sistem pemanas tidak berfungsi
Contoh-contoh rangkaian pemanas mula
1. Ampermeter
2. Kunci kontak
3. Relai busi pijar
4. Busi kontrol
5. Busi pijar
6. Motor starter
Kunci kontak posisi glow, arus pengendali mengalir dari baterai – kunci kontak – terminal 8 – terminal G – masa
Kumparan (8 – E) menarik kontak, arus utama mengalir dari baterai – terminal B – terminal G – Busi kontrol – Busi pijar – masa
Kunsi kontak posisi start, arus pengendali mengalir dari :
• Baterai – kunci kontak – terminal ST – terminal E – masa
Kumparan menarik kontak, arus utama langsung mengalir dari baterai terminal B – terminal S – busi pijar – masa
• Baterai – kunci kontak – terminal 50 – kumparan selenoid – masa
Selenoid menghubung, motor starter mendapat arus utama langsung dari baterai
Selama start berlangsung arus utama tidak melalui busi kontrol. Tegangan pada busi pijar tetap, karena tegangan baterai akan turun waktu motor starter bekerja.
Read more

Governor Sentrifugal / Mekanis

Governor Sentrifugal / Mekanis
Governor sentrifugal digunakan terutama pada motor Diesel ukuran besar. Governor ini dipasang pada pompa injeksi jenis inline.
Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis :
a. Governor sentrifugal jenis RQ/RQV
b. Governor sentrifugal jenis RS/RSV
A. Governor sentrifugal jenis RQ
Governor jenis RQ hanya dapat meregulasi putaran idle dan putaran maksimum.
1. Nama Bagian – Bagian Utama
2. Cara Kerja Governor Sentrifugal Jenis RQ
Batang pengatur ditekan lebih dari maksimum (posisi start),
Plunyer diputar maksimum, langkah efektif paling besar .
Dengan demikian volume penyemprotan menjadi paling banyak.
Bobot sentrifugal membuka karena pedal gas pada posisi maksimum.

Setelah mesin hidup pedal gas dilepas, batang pengatur kembali ke posisi putaran idle.
Plunyer diputar sedikit, volume penyemprotan juga sedikit.
Bobot sentrifugal membuka tergantung pada putaran mesin. Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka dan volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup dan volume injeksi diperbesar.
c). Posisi putaran menengah
Pada putaran menengah posisi batang pengatur hanya ditentukan oleh sopir.
Pedal gas sedikit ditekan, putaran mesin naik diatas putaran idle, bobot sentrifugal membuka bebas dari pegas pengatur putaran idle dan terletak pada pegas putaran maksimum.
Dengan demikian pada posisi putaran menengah governor tidak bekerja.
d). Pembatasan putaran maksimum
Batang pengatur pada posisi maksimum, putaran mesin juga maksimum. Bobot sentrifugal membuka sesuai dengan putaran maksimum.
Apabila putaran mesin lebih tinggi dari putaran maksimum, bobot sentrifugal membuka penuh maka batang pengatur tertarik ke arah stop sedikit dengan demikian governor dapat membatasi putaran maksimum.
e). Pegas pengatur governor jenis RQ
Pada governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi satu dengan bobot sentrifugal
Pegas pengatur terdiri dari 3 buah pegas yang berfungsi untuk mengatur putaran idle dan putaran maks.
Pada putaran idle, pengaturan dilakukan oleh pegas bagian luar (pegas idle). Bobot sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka maksimum = 6 mm
Pada pembatasan putaran maksimum, diatur oleh semua peges pengatur bobot sentrifugal membuka maksimum = 5 mm dari posisi gambar B ( lihat gambar ).
B. Governor Sentrifugal Jenis RSV
Governor sentrifugal jenis RSV adalah satu governor yang dapat meregulasi setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum).
Huruf V (verstell) berarti penyetel/pemindah.
Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas tarik sebagai pengatur yang terpasang diluar bobot sentrifugal.
1. Nama bagian-bagian utama
1. Pegas start
2. Tuas penyetel
3. Tuas tarik
4. Tuas antar
5. Pegas pengatur
6. Pegas tambahan ( idle )
7. Tuas pengatur
8. Bantalan antar
9. Bobot sentrifugal
10. Tuas ayun
11. Batang pengatur
2. Cara kerja governor sentrifugal jenis RSV
a. Posisi start
Pada saat mesin belum hidup, batang pengatur selalu pada posisi start karena tarikan dari pegas start.
Dengan demikian mesin dapat lebih mudah dihidupkan walaupun tuas penyetel pada posisi idle.
b. Posisi idle
Tuas penyetel pada posisi putaran idle. Pegas pengatur tertarik sedikit bobot sentrifugal membuka tergantung putaran idle dan kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka, volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup volume injeksi diperbesar
Supaya putaran idle dapat stabil, maka untuk meregulasi putaran dipasang pegas tambahan untuk putaran idle.
c. Regulasi pada putaran menengah
Tuas penyetel pada posisi putaran menengah, pegas pengatur tertarik kuat, batang pengatur bergerak kearah maksimum, bobot sentrifugal masih sedikit terbuka. Dengan demikian volume injeksi menjadi besar / banyak, putaran mesin naik.
Bobot sentrifugal membuka. Apabila gaya sentrifugal lebih besar dari kekuatan pegas.
Dengan demikian pengatur tertarik kearah volume injeksi yang kecil / sedikit sampai terjadi keseimbangan antara gaya sentrifugal dengan kekuatan pegas pengatur
d. Posisi putaran maksimum dan pembatasan
Tuas penyetel pada posisi maksimum pegas pengatur tertarik penuh. Volume injeksi banyak putaran mesin tinggi dan bobot sentrifugal membuka.
Putaran maksimum dapat tercapai apabila gaya sentrifugal sebanding dengan kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin bertambah naik bobot sentrifugal membuka tambah kuat batang pengatur tertarik kearah stop / sedikit.
Read more